Gambar Sampul PJOK · r_Bab 18 Penjelajahan Perbukitan
PJOK · r_Bab 18 Penjelajahan Perbukitan
Tarmudi B Hafid Ahmad Rithaudin

24/08/2021 11:54:14

SMA 11 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

273

Penjasorkes untuk SMA dan MA Kelas XI

Penjelajahan

Perbukitan

Bab

18

Penjelajahan merupakan suatu perjalanan penuh

petualangan yang biasanya dilakukan untuk menjelajahi

hutan atau perbukitan. Penjelajahan tergolong sesuatu yang

sangat menyenangkan karena selain dapat berolahraga kita

juga bisa menikmati keindahan alam di sekitar perbukitan

atau pegunungan.

Pada bab ini kita akan mempelajari mengenai penjelajahan

yang dilakukan di perbukitan dan keterampilan penyelamatan

dalam penjelajahan diperbukitan.

Adapun materi yang akan dijelaskan di dalamnya

adalah bentuk penjelajahan, perlengkapan, cara melakukan

penjelajahan, serta dasar-dasar penyelamatan dalam

penjelajahan.

Survival hike

Ransel

Te n d a

Lokasi

Pluit

P3K

Airway

Breathing

Circulation

Deadly

Bleeding

Kata

Kunci

Sumber: 1.bp.blogspot.com

S

Su

b

mb

er

:

1

1

b

bp

b

b

l

lo

gs

po

t

t

co

m

274

Bab 18

Penjelajahan Perbukitan

Peta Konsep

Apakah pokok pembelajaran Anda pada bab ini?

Penjelajahan

Perbukitan

Dasar-dasar

penyelamatan

penjelajahan di

perbukitan

Nilai-nilai yang

terkandung dalam

kegiatan

Bentuk-bentuk

penjelajahan

Tujuh langkah

menghadapi

kecelakaan

Perlengkapan

penjelajahan

Pemeriksaan ABCD

Cara melakukan

penjelajahan

Memindahkan korban

Basic life suport (BLS)

Penjelajahan

Perbukitan

275

Penjasorkes untuk SMA dan MA Kelas XI

A. Penjelajahan Perbukitan

Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa dalam pembahasan

mengenai penjelajahan ini akan dipelajari mengenai bentuk, perlengkapan,

serta cara melakukan penjelajahan yaitu sebagai berikut.

1.

Bentuk-

Bentuk Penjelajahan

Penjelajahan adalah suatu perjalanan kaki yang diikuti dengan

permainan atau petualangan. Apabila perjalanan itu menempuh jarak

yang lebih jauh lagi, mungkin akan ditambah dengan alat transportasi

lain, seperti: sepeda, perahu atau menumpang kendaraan. Perjalanan ini

disebut pengembaraan.

Bentuk-bentuk penjelajahan adalah sebagai berikut.

a. Penjelajahan masyarakat

Kegiatan penjelajahan terhadap masyarakat bertujuan untuk

melakukan perjalanan kaki sambil mengenal masyarakat di sepanjang

perjalanan. Jarak perjalanan yang ditempuh antara 6–8 km untuk

siswa usia 16–20 tahun dalam bentuk regu-regu kecil yang biasanya

terdiri dari 8 orang.

b. Pengembaraan

Untuk usia 14–16 tahun dapat melakukan perjalanan

pengembaraan menurut arah yang ditentukan sepanjang 10 km dari

tempat memulai perjalanan. Perjalanan dilakukan sendiri atau berdua.

Lama perjalanan adalah selama 24 jam, termasuk menginap dalam

tenda atau gubuk yang didirikan sendiri.

Untuk usia 17–20 tahun dapat melakukan penjelajahan

pengembaraan yang ditempuh selama sehari semalam (36 jam) sejauh

15 km. Perjalanan dilakukan sendiri atau berdua dengan berjalan kaki

atau perahu layar, atau perahu yang dikayuhkan sendiri atau dengan

naik kuda, atau bersepeda, keluar kota atau tempat tinggalnya, seperti

ke desa lain, ke hutan, ke pulau dan lain sebagainya.

c. Penjelajahan memertahankan hidup

Kegiatan penjelajahan mempertahankan hidup dalam bahasa

Inggris disebut dengan "

survival hike

", yaitu suatu latihan yang sengaja

dibuat berat, bertujuan memiliki daya tahan, kemampuan mental

dan fisik, disiplin, percaya diri, sanggup menderita, kerja keras serta

jasmani dan rohani bersifat "baja".

276

Bab 18

Penjelajahan Perbukitan

Dalam angkatan bersenjata, terutama bagi prajurit anggota

pasukan khusus/komando, diwajibkan menempuh

survival hike

, tanpa

membawa bekal makanan dan air minum, berjalan kaki jauh 150 km

atau lebih dengan beban ransel dan sengaja panjang, dan melewati

medan yang sukar dan berat.

Gambar 18.1 Suatu kegiatan penjelajahan ke hutan/perbukitan

2. Perlengkapan Penjelajahan

Untuk suatu penjelajahan, dibutuhkan perlengkapan yang memadai.

Perlengkapan penjelajahan yang diperlukan antara lain:

a. sepatu gunung,

b. ransel,

c. pakaian,

d. tenda,

e. makanan.

f. perlengkapan tidur,

g. perlengkapan makanan,

h. perlengkapan tambahan, seperti obat-obatan dan lain sebagainya.

i. tali,

j. pisau,

k. alat komunikasi dan lain sebagainya.

3. Cara Melakukan Penjelajahan

Kegiatan penjelajahan dilakukan dalam tiga tahapan yaitu: persiapan,

pembekalan penjelajahan I dan penjelajahan II. Keseluruhan waktu

pelaksanaan kegiatan penjelajahan yang telah diprogram oleh sekolah

hendaknya dapat dilakukan dalam satu hari penuh, dengan ketentuan

tidak menjadwal pelajaran di sekolah dan tidak dilakukan pada hari libur

keagamaan.

Sumber: Sumber: httpwww.ngb.army.milnewsarchive-youthcopy

277

Penjasorkes untuk SMA dan MA Kelas XI

a. Tahap persiapan

Pada tahap ini dilakukan kegiatan yang terdiri atas pendaftaran

ulang, pembekalan, dan sarasehan.

1) Pendaftaran ulang

Pendaftaran ulang peserta bertujuan untuk meneliti kembali

kesiapan peserta dan pembagian kelompok serta pembinanya.

a) Petugas

(1) Jumlah petugas yang menangani pendaftaran ulang

peserta dan pembagian kelompok serta pembinanya.

(2) Petugas menyiapkan dan menentukan tempat

pendaftaran ulang peserta pada lokasi yang telah

ditetapkan.

(3) Petugas pendaftaran mencatat setiap regu dan

anggotanya, guru pembina, dan memberi nomor

pendaftaran (termasuk nomor dada).

(4) Petugas membagikan perlengkapan peserta pada saat

pendaftaran.

b) Tempat/lokasi

(1) Tempat pendaftaran ulang diupayakan mudah terlihat

dan mudah dicapai oleh setiap peserta.

(2) Tempat pendaftaran ulang, luasnya disesuaikan dengan

jumlah peserta (tidak sempit).

c)

Alat/perlengkapan

Alat perlengkapan yang dibutuhkan selama proses daftar

ulang berlangsung adalah sebagai berikut.

(1) Meja dan kursi, bangkunya disesuaikan dengan jumlah

peserta.

(2) Daftar nama peserta/regu.

(3)

Alat perlengkapan perorangan yang akan digunakan

selama kegiatan berlangsung (termasuk alat tulis).

(4)

Megaphone

(pengeras suara)

d) Pelaksanaan

Pelaksanaan daftar ulang biasanya dilakukan dengan cara

berikut.

(1) Petugas pendaftaran mencocokkan dan mencatat setiap

peserta/regu yang datang mendaftar.

278

Bab 18

Penjelajahan Perbukitan

(2) Nomor peserta diberikan berdasarkan urutan pendaftaran

setiap peserta/regu.

(3) Petugas membagikan perlengkapan peserta sesuai

dengan kebutuhan kegiatan.

(4) Petugas memberikan penjelasan kepada setiap regu

tentang hal-hal yang perlu diketahui oleh setiap peserta/

regu maupun guru pembina, berkenaan dengan

pelaksanaan kegiatan.

2) Pembekalan

Kegiatan pembekalan dilakukan untuk memberi pengarahan

kepada peserta tentang maksud dan tujuan kegiatan, tata tertib

dan tata cara pelaksanaan, informasi tentang lokasi yang dilalui,

dan informasi tentang lokasi yang dituju.

Pengarahan dilakuan oleh salah seorang petugas yang ditunjuk

setelah semua peserta/regu mendaftar ulang pada tempat yang

telah ditentukan. Yaitu dengan cara berikut ini.

a) Peserta dikumpulkan pada tempat yang telah ditentukan.

b) Petugas menyampaikan pengarahan mengenai:

(1) maksud dan tujuan kegiatan;

(2) tata tertib peserta;

(3) tata cara pelaksanaan;

(4) informasi tentang lokasi yang dituju;

(5) informasi tentang penjelajahan.

c) Dalam menyampaikan setiap materi diharapkan petugas

menyampaikannya secara sederhana dan mencakup tujuan,

juga dengan memperhitungkan waktu yang tersedia.

d) Di samping pengarahan umum, kepada guru pembina

juga disampaikan pesan-pesan khusus selama mengikuti

kegiatan.

e) Kepada peserta juga diinformasikan bahwa pada akhir

kegiatan ada pemilihan peserta/regu terbaik yang penilaiannya

dilakukan selama pelaksanaan kegiatan. Hal ini dilakukan

guna memotivasi para peserta untuk berbuat lebih baik dari

peserta lainnya.

3) Sarasehan

Dalam kegiatan ini didiskusikan informasi yang baru mereka

terima. Diskusi ini dipimpin oleh guru pembina yang telah ditunjuk.

Materi diskusi berkisar tentang pelaksanaan penjelajahan yang

akan mereka lakukan. Kegiatan ini bermanfaat dalam membina

siswa untuk mengemukakan pendapat dan sikap.

279

Penjasorkes untuk SMA dan MA Kelas XI

b. Tahap Pemberangkatan

Dalam tahap ini dilakukan hal-hal sebagai berikut.

1) Upacara pemberangkatan

Apabila jarak lokasi penjelajahan dekat dengan sekolah, pem-

berangkatan peserta dapat dilaksanakan dengan berjalan kaki.

Namun, apabila jaraknya berjauhan dapat menggunakan

kendaraan. Sebelum pemberangkatan, hendaknya didahului

dengan upacara guna disiplin bagi peserta.

2) Tata cara pemberangkatan

Para pejabat yang akan melepas pemberangkatan telah siap di

tempat yang telah ditentukan. Sebelum peserta diberangkatkan,

terlebih dahulu kepada peserta diberikan rute yang akan ditempuh/

disinggahi. Rute penjelajahan yang akan ditempuh misalnya

berangkat dari halaman sekolah menuju ke (Pos I), kemudian

menuju ke (Pos II), selanjutnya ke (Pos III).

3) Pelaksanaan pemberangkatan

a) Setiap peserta kelompok diberangkatkan berdasarkan

urutan, kemudian langsung berjalan menuju masing-masing

pos sesuai dengan pengaturan dari panitia.

b) Sebelum pemberangkatan, petugas mengingatkan kembali

hal-hal yang perlu dilakukan oleh setiap peserta.

c) Petugas meneliti kembali jumlah peserta di dalam

perjalanan.

d) Sepanjang perjalanan (dari pemberangkatan ke Pos I, Pos II,

dan Pos III) semua peserta diharuskan mengamati apa yang

terlihat di sepanjang perjalanan.

c. Tahap Penjelajahan

Kegiatan penjelajahan merupakan akhir dari kegiatan menuju

tempat yang dituju. Dalam kegiatan ini peserta akan mengalami

suasana yang lain dari perjalanan sebelumnya. Kegiatan ini dilakukan

dengan berjalan kaki secara berkelompok, dari lokasi (Pos I) menuju

(Pos II) dan terakhir sampai pada (Pos III). Penjelajahan dilakukan

dengan melintasi dan menyusuri desa atau perkampungan, sambil

mengamati pola kehidupan masyarakat setempat, melintasi/menyusuri

perkebunan/perbukitan sambil mengamati jenis flora dan fauna serta

melintasi/menelusuri sungai, persawahan dan perbukitan.

Di antara lintasan penjelajahan ini terdapat dua pos yang harus

disinggahi oleh peserta. Kegiatan ini dapat memberi makna penyegaran

280

Bab 18

Penjelajahan Perbukitan

suasana, menimbulkan kesenangan dan kepuasan, penanaman rasa

sosial dan cinta terhadap alam dan lingkungannya.

d. Peserta Penjelajahan

Peserta yang mengikuti penjelajahan yaitu sebagai berikut.

1) Terdiri atas beberapa orang sesuai dengan jumlah sekolah dan

siswa.

2) Tiap regu terdiri atas 10 orang siswa putra dan putri ditambah 1

orang guru pembina.

e. Perlengkapan Penjelajahan

Perlengkapan atau peralatan yang dibutuhkan dan harus

dipersiapkan sebelum melakukan penjelajahan adalah berikut ini.

f. Pelaksanaan Penjelajahan

Pelaksanaan pemberangkatan penjelajahan dilaksanakan dengan

urutan sebagai berikut.

1) Jumlah regu yang akan diberangkatkan sebanyak regu yang

mengikuti.

2) Jumlah regu terdiri atas 10 orang anggota dan 1 orang pimpinan

regu (11 orang).

3) Regu yang akan diberangkatkan disesuaikan dengan nomor urut

pendaftaran.

4) Pemberangkatan regu pertama dilakukan oleh petugas yang

ditunjuk sehingga sampai pada pemberangkatan regu yang

terakhir.

5) Interval waktu pemberangkatan antara regu satu dengan lainnya

adalah 3 menit.

6) Pemberangkatan setiap regu ditandai dengan pengangkatan

bendera.

7) Selama dalam perjalanan, semua peserta diharuskan melewati

lintasan (rute) yang telah ditentukan, antara lain sebagai berikut.

a) Melintasi/menelusuri desa (perkampungan) sambil mengamati

pola kehidupan masyarakat setempat.

b) Melintasi/menelusuri hutan, perkebunan, perbukitan sambil

mengamati dan mencatat jenis-jenis flora dan fauna yang

mereka jumpai selama dalam perjalanan.

c) Melintasi/menelusuri sungai, pantai dan persawahan.

d) Semua peserta harus melewati/singgah di pos yang telah

ditentukan (2 pos).

281

Penjasorkes untuk SMA dan MA Kelas XI

8) Setelah tiba di lokasi yang dituju, semua peserta melapor pada

tempat yang telah ditentukan.

9) Semua peserta diberi kesempatan beristirahat selama ± 15 menit,

sebelum melaksanakan kegiatan berikutnya.

B. Dasar-Dasar Penyelamatan Penjelajahan di Perbukitan

Tujuan Pembelajaran

Pada pembelajaran ini, Anda diharapkan mampu mempraktikkan dasar-

dasar penyelamatan penjelajahan perbukitan.

Lingkungan perbukitan dan alam bebas dapat menyebabkan

kecelakaan dan penyakit-penyakit yang biasa dialami oleh penjelajah/

siswa. Dalam kondisi jauh dari per

tolongan dan keterbatasan P3K,

kemampuan penjelajah untuk secara saksama memeriksa korban,

menemukan masalahnya dan memberikan per

tolongan pertama yang

tepat mungkin akan membuat korban mampu bertahan hidup lebih lama

hingga mendapat pertolongan dari tenaga medis yang lebih ahli.

1. Tujuh Langkah dalam Menghadapi Kecelakaan

Berikut ini adalah langkah-langkah yang ditempuh dalam upaya

menghadapi kecelakaan ketika melakukan penjelajahan.

a. Mengambil alih situasi

Pemimpin kelompok adalah orang yang bertanggung jawab

terhadap keselamatan seluruh anggota kelompok. Adapun usaha

evaluasi, merupakan tanggung jawab pemimpin P3K di kelompok

tersebut.

b. Mendekati korban

Jaga korban dari cedera lebih lanjut dengan hati-hati. Juga,

jangan sampai anggota lain ikut cedera sewaktu mendekati korban.

c. Melakukan pertolongan pertama

Pemimpin P3K memberikan petunjuk kepada peserta lainnya

untuk memindahkan korban pada tempat yang lebih aman jika

diperlukan dan melakukan pemeriksaan utama untuk mengetahui

dan memberikan pertolongan jika kondisi fatal.

282

Bab 18

Penjelajahan Perbukitan

Pemimpin P3K harus melakukan pemeriksaan ABCD (

Airway

+

Breathing

+

Circulation

+

Disability

) dan melakukan CPR jika

diperlukan.

d. Melindungi korban

Pemimpin P3K harus mewaspadai tanda-tanda dan gejala-gejala

shock

dan memberikan perlindungan, pakaian kering, dukungan

psikologis, dan perawatan yang sensitif.

e. Memeriksa luka lainnya

Pemimpin P3K harus memeriksa jika ada luka atau keluhan

lainnya pada korban dan mencatatnya agar bisa dilaporkan kepada

tenaga medis nantinya.

f. Memeriksa luka lainnya

Pemimpin P3K harus memeriksa jika ada luka atau keluhan

lainnya pada korban dan mencatatnya agar bisa dilaporkan kepada

tenaga medis lainnya.

g. Membuat rencana

Ketua kelompok setelah berunding dengan pemimpin P3K, harus

memutuskan cara yang baik untuk melakukan evakuasi korban.

h. Membawa korban

Jaga dan ingat kebutuhan korban dan secara teratur memeriksa

serta memonitor keadaan korban juga kemajuan rencana evakuasi.

2. Pemeriksaan ABCD (Airway, Breathing, Circulation,

Disability)

Sebelum melakukan pemeriksaan ABCD sebaiknya dilakukan terlebih

dahulu pemeriksaan utama untuk mengenali dan mengatasi adanya

kondisi yang fatal. Segeralah mencatat tingkat kesadaran korban. Urutan

tingkat kesadaran terhadap daya tanggap ada empat macam yaitu sebagai

berikut.

• Waspada.

• Daya tanggap terhadap rangsangan suara.

• Daya tanggap terhadap rangsangan rasa sakit.

• Tidak bereaksi.

Selanjutnya, korban dicek untuk indikasi ABCD. ABCD merupakan

kepanjangan dari

Airway

(aliran udara),

Breathing

(bernapas),

Circulation

283

Penjasorkes untuk SMA dan MA Kelas XI

(sirkulasi),

Deadly bleeding

(pendarahan parah). Aliran udara seharusnya

bebas dari rintangan. Jika tidak bernapas, segera mulai memberikan

napas buatan. Perhatikan juga sirkulasi darah yang ditunjukkan oleh

denyut jantung dan tekanan darah untuk menghasilkan denyut. Jika ada

yang pendarahan yang parah, hindarkan dari bahaya kekurangan darah

dengan menekan di atas daerah yang mengeluarkan darah.

3. Basic Life Support

Basic Life Support

(BLS) adalah suatu keahlian dasar untuk menjaga

peredaran darah dan pernapasan pada korban yang pernapasan atau

jantungnya berhenti. Jika ada korban yang mengalami gagal sistem

pernapasan, serangan jantung atau tersambar kilat, satu-satunya cara yang

bisa dilakukan adalah menjaga korban tersebut agar bisa bertahan hidup

hingga datangnya bantuan dari tenaga medis, yaitu dengan melakukan

CPR (

Cardiiopulminory Resuscitation

). Berikut adalah urutan pengecekan

dan langkah-langkah dalam melakukan BLS.

a. Memeriksa keadaan korban

Memeriksa keadaan korban dilakukan dengan maksud untuk

mengetahui apakah korban pingsan atau tidak. Untuk mengetahui

apakah korban mengalami pingsan maka lakukan langkah-langkah

berikut.

1) Goyang atau pukul-pukul perlahan dan bertanyalah: "Apakah

Anda tidak apa-apa?"

2) Jika tidak ada jawaban, segera lakukan langkah selanjutnya.

b. Membuka aliran udara

Membuka aliran udara dilakukan

dengan cara sebagai berikut.

1) Luruskan kepala dan naikkan dagu.

2) Perhatikan, dengarkan dan rasakan

napasnya.

3) Jika tidak ada tanda-tanda pernapasan,

lanjutkan pada langkah berikutnya.

c. Memberikan empat kali pernapasan secara cepat

Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut.

1) Tutup hidungnya, dan berikan empat kali pernapasan.

Gambar 18.2

284

Bab 18

Penjelajahan Perbukitan

2) Jika udara tidak mau masuk, atur ulang posisi kepala untuk

membuka saluran udara. Jika udara tetap tidak bisa masuk, atur

ulang kembali posisi korban hingga telentang sempurna tanpa

ada ganjalan di bawah badannya, luruskan kepalanya dan

angkat dagunya. Lakukan lagi 2 langkah tersebut sampai udara

bisa masuk.

d. Memeriksa denyut

Untuk memeriksa denyut nadi korban maka lakukanlah langkah-

langkah berikut.

1) Periksa denyut nadinya paling tidak 10 detik hingga satu menit

jika korban menderita Hypothermia yang cukup parah.

2) Jika ada denyut akan tetapi tidak ada panas, lakukan segera

pernapasan buatan.

3) Pernapasan buatan dilakukan dengan selang 2 kali napas setiap

15 detik (cara menghitungnya: satu dan dua dan tiga dan tiga

dan empat ... dan .... lima belas, napas ....).

4) Jika tidak ada denyut atau napas, lanjutkan ke langkah

berikutnya.

e. Mencari bagian tengah tulang dada dan menempatkan kedua tangan

di atas dada

f. Penekanan pada dada dan memberikan pernapasan buatan

Langkah ini dapat dilakukan dengan cara berikut.

1) Tekan lurus ke bawah dengan posisi siku lurus. Tekan ke bawah

1,5 hingga 2 cm.

2) Jika yang melakukan satu orang, buat selangnya 15 kali tekanan

dan 2 kali hembusan udara/napas (cara menghitungnya: satu

dan dua dan tiga dan empat dan seterusnya hingga lima belas,

kemudian napas, napas ....).

285

Penjasorkes untuk SMA dan MA Kelas XI

Jika yang melakukan dua orang, buat selangnya 5 kali tekanan

dan 1 kali hembusan udara/napas (cara menghitungnya: "satu,

dua, tiga ... lima napas").

4. Memindahkan Korban

Ada saatnya korban perlu dipindahkan pada saat akan menolongnya

atau saat mengeluarkannya dari situasi yang berbahaya. Pada banyak kasus,

kita mungkin akan memberikan perhatian pada kemungkinan cedera tulang

punggung. Jadi sangat penting untuk memindahkan korban sebagai suatu

kesatuan unit. Jaga tulang punggungnya agar tidak membengkok atau

melintir. Saat memindahkan korban, perhatikan beberapa hal berikut.

a) Pindahkan korban dalam tahapan kecil.

b) Satu orang harus menahan kepala korban dan mengambil ancang-

ancang yang berbarengan. Pastikan saat mengangkatnya semua siap

secara bersamaan.

c) Jika memungkinkan, tempatkan orang pada setiap pusat berat tubuh

korban untuk mengontrolnya (bahu, pinggang dan kaki).

d) Jika korban diperkirakan mengalami cedera tulang belakang, jangan

pindahkan korban tanpa menggunakan penyangga leher dan dengan

dukungan papan penyanggah.

Penjelajahan adalah suatu perjalanan kaki yang diikuti dengan permainan

atau petualangan. Penjelajahan dapat berbentuk penjelajahan masyarakat,

pengembaraan dan penjelajahan mempertahankan hidup. Untuk suatu

penjelajahan dibutuhkan perlengkapan yang memadai. Perlengkapan

penjelajahan antara lain: (1) sepatu gunung, (2) ransel, (3) pakaian (4)

tenda, (5) perlengkapan tidur; perlengkapan makanan, dan (7) perlengkapan

tambahan. Kegiatan penjelajahan dilakukan dalam tiga tahapan yaitu:

persiapan, pembekalan penjelajahan I, dan penjelajahan II. Keseluruhan

waktu pelaksanaan kegiatan penjelajahan yang telah diprogram oleh

sekolah hendaknya dapat dilakukan dalam satu hari penuh, dengan

ketentuan tidak menjadwal pelajaran di sekolah dan tidak dilakukan pada

hari libur keagamaan. Lingkungan perbukitan dan alam bebas dapat

menyebabkan kecelakaan dan penyakit-penyakit yang biasa dialami oleh

penjelajah/siswa. Dalam kondisi jauh dari pertolongan dan keterbatasan

peralatan P3K, kemampuan penjelajah untuk secara saksama memeriksa

korban, menemukan masalahnya dan memberikan pertolongan pertama

Rangkuman

286

Bab 18

Penjelajahan Perbukitan

yang tepat mungkin akan membuat korban mampu bertahan hidup lebih

lama hingga mendapat pertolongan dari tenaga medis yang lebih ahli. Ada

beberapa cara yang harus dipahami oleh penjelajah sebagai langkah P3K

yaitu pengetahuan tentang tujuh langkah dalam menghadapi kecelakaan,

pemeriksaan ABCD, dan cara memindahkan korban.

Supaya lebih memahami materi pada bab ini, cobalah Anda peragakan

salah satu cara memberikan pernapasan buatan!

Kegiatan

1. Lakukan latihan pendirian tenda!

2. Lakukan latihan pemeriksaan ABCD!

3. Lakukan latihan cara memindahkan korban kecelakaan!

Re

À

eksi

• Setelah mempelajari bab ini, bagian mana yang paling mudah Anda

pahami? Bagian mana yang paling sulit dipahami?

• Pernahkah Anda melakukan penjelajahan? Apa manfaat yang Anda

rasakan?

Uji Kompetensi

A. Aspek Kognitif

Pilihlah jawaban yang paling tepat!

1. Perjalanan kaki yang diikuti dengan permainan atau petualangan

disebut ....

a. Pendakian

d. Lari lintas alam

b. Penjelajahan

e. Liburan

c. Jalan kaki

Tugas

287

Penjasorkes untuk SMA dan MA Kelas XI

2. Maksud dan tujuan melakukan kegiatan di alam terbuka adalah

sebagai berikut,

kecuali

....

a. mendekatkan diri kepada Tuhan

b. mengagumi keindahan alam

c. mendapatkan kegembiraan

d. mengisi waktu luang

e. mengasingkan diri dari orang lain

3. Penjelajahan merupakan suatu kegiatan ....

a. rekreasi

d. hura-hura

b. mengisi waktu luang

e. gotong-royong

c. sosial

4. Perjalanan kaki sambil mengenal masyarakat di sepanjang perjalanan

disebut ....

a. pendakian gunung

b. rekreasi

c. penjelajahan masyarakat

d. pengembaraan

e. perjalanan mempertahankan hidup

5. Perjalanan yang dilakukan sendiri atau berdua dengan lama perjalanan

24 jam, termasuk menginap dalam tenda atau gubuk yang didirikan

sendiri disebut ....

a. pendakian gunung

b. rekreasi

c. penjelajahan masyarakat

d. pengembaraan

e. perjalanan mempertahankan hidup

6. Latihan yang sengaja dibuat berat, bertujuan memiliki daya tahan,

kemampuan mental dan fisik, disiplin, percaya diri, sanggup menderita,

kerja keras serta jasmani dan rohani "baja", disebut ....

a. pendakian gunung

b. rekreasi

c. penjelajahan masyarakat

d. pengembaraan

e. perjalanan mempertahankan hidup

7. Berikut ini perlengkapan utama dalam penjelajahan,

kecuali

....

a. sepatu gunung

d. tape recorder

b. tenda

e. sleeping bag

c. ransel

288

Bab 18

Penjelajahan Perbukitan

8. Bahaya yang sering terjadi pada saat penjelajahan di alam terbuka

lebih banyak diakibatkan oleh ....

a. binatang buas

b. tanah longsor

c. cuaca buruk di perbukitan

d. kelalaian manusia

e. pencemaran lingkungan

9. Kegiatan yang pertama kali dilakukan dalam pemeriksaan ABCD

adalah ....

a. memindahkan korban dalam situasi udara yang bebas dari

rintangan

b. memeriksa pernapasan korban

c. memeriksa sirkulasi darah

d. memeriksa apabila terjadi pendarahan

e. semua jawaban salah

10. Dalam pemeriksaan ABCD, kegiatan pada tahap B adalah ....

a. memindahkan korban dalam situasi udara yang bebas dari

rintangan

b. memeriksa pernapasan korban

c. memeriksa sirkulasi darah

d. memeriksa apabila terjadi pendarahan

e. semua jawaban salah

B. Aspek Psikomotor

Perhatikan dan lakukan perintah di bawah ini!

1. Perhatikanlah latihan pertolongan pertama terhadap korban

kecelakaan saat melakukan penjelajahan! Masing-masing siswa, ada

yang berperan sebagai penolong dan korban!

2. Praktikkanlah cara-cara memeriksa denyut nadi korban kecelakaan

saat melakukan penjelajahan! Masing-masing siswa, ada yang

berperan sebagai penolong dan korban!

3. Praktikkanlah cara memberikan pernapasan buatan dan penekanan

pada dada saat menolong korban kecelakaan! Siswa yang berperan

sebagai penolong dan korban harus berjenis kelamin sama!

* * *